Kopi jenis Arabika dan Robusta merupakan dua
jenis kopi yang mendominasi perdagangan kopi dunia tak terkecuali di Indonesia. Secara umum, harga kopi Arabika lebih tinggi
dari harga kopi Robusta dengan berbagai alasan.
Perbedaan harga tersebut tentunya didasari alasan logis yang dapat
diterima pasar.
Kondisi Produksi
Kopi Arabika membutuhkan iklim subtropis
dingin, banyak kelembaban,
tanah yang subur, teduh dan matahari. Arabika ditanam
dan tumbuh baik pada ketinggian yang lebih tinggi
dari 600-2000 meter. Lebih rentan terhadap hama dan penyakit tanaman. Budidaya dan
penanganan saat panen menuntut perhatian
besar, dan dapat disamakan dengan
anggur terbaik tumbuh
di kebun-kebun anggur terkemuka di dunia.
Kopi Robusta mampu tumbuh dengan baik pada ketinggian rendah 200 sampai 800 meter. Robusta lebih tahan terhadap hama dan penyakit tanaman. Robusta dapat menghasilkan dua kali jumlah buah per pohon dari Arabika. Dengan kondisi produksi yang lebih rendah namun dapat menghasilkan buah yang lebih banyak tentu membuat harga kopi Robusta lebih murah.
Kopi Robusta mampu tumbuh dengan baik pada ketinggian rendah 200 sampai 800 meter. Robusta lebih tahan terhadap hama dan penyakit tanaman. Robusta dapat menghasilkan dua kali jumlah buah per pohon dari Arabika. Dengan kondisi produksi yang lebih rendah namun dapat menghasilkan buah yang lebih banyak tentu membuat harga kopi Robusta lebih murah.
Aroma:
Arabica memiliki jangkauan
aroma yang
lebih luas tergantung varietas. Mulai dari manis lembut hingga
tajam. Bau kopi Arabica yang belum di-roasted
kadang-kadang disamakan dengan blueberry. Sementara bau setelah roasted lebih perfumey dengan
aroma buah dan gula.
Robusta
memiliki aroma cenderung netral hingga ‘kasar’ dan sering digambarkan seperti mencicipi biji-bijian atau ‘oatmeally’. Bahkan ada yang mengatakan bahwa
aroma ban yang dibakar mungkin menjadi deskripsi yang paling tepat. Bau kopi Robusta yang belum di-roasted digambarkan seperti bau kacang
mentah.
Kandungan Caffeine/Kafein:
Caffeine atau Kafeina atau lebih populernya kafein, ialah senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal
dan berasa pahit. Kafeina ditemukan oleh seorang kimiawan Jerman, Friedrich Ferdinand Runge,
pada tahun 1819. Ia menciptakan istilah "kaffein" untuk merujuk pada
senyawa kimia pada kopi. Kafeina dijumpai
secara alami pada bahan pangan
seperti biji kopi, daun teh, buah kola, guarana, dan maté. Pada tumbuhan, ia berperan sebagai pestisida alami yang
melumpuhkan dan mematikan serangga-serangga
tertentu yang memakan tanaman tersebut. Ia umumnya dikonsumsi oleh manusia
dengan mengekstraksinya dari biji kopi dan daun teh. Kafeina merupakan
obat perangsang sistem pusat saraf pada manusia dan dapat mengusir
rasa kantuk secara sementara.
Minuman yang mengandung kafeina, seperti kopi, teh, dan minuman ringan, sangat
digemari. Kafeina merupakan zat psikoaktif yang paling banyak dikonsumsi
di dunia. Tidak seperti zat psikoaktif lainnya, kafeina legal dan tidak diatur
oleh hukum di hampir seluruh yuridiksi dunia.
Kandung kafein pada Arabica sebesar 06 – 1.5% sementara pada
Robusta berkisar antara 2- 3%. Bagi
beberapa orang, kandungan kafein pada kopi yang diminum juga menjadi
pertimbangan ketika memilih kopi.
Arabica vs Robusta? …What
is The Best Choice For Your Coffee?
Jika bicara tentang minuman dan makanan, maka semua kembali pada selera masing-masing, Ada yang lebih menyukai Arabica, ada yang
lebih menyukai Robusta, dan ada juga yang menyukai campuran antara keduanya. Tidak ada yang salah dengan pilihan-pilihan
tersebut. Meski lebih murah, namun banyak
barista yang menggunakan Robusta dalam campuran kopinya demi untuk
mendapatkan kesan ‘strength’ dan ‘crema’.
Mahkota Java Coffee menjamin, kami HANYA menggunakan biji kopi kualitas terbaik meski sebagaimana umumnya hasil perkebunan, kualitas biji kopi
juga beragam dari kualitas yang rendah hingga tinggi dan untuk mendapatkan kopi dengan kekhasan
masing-masing, bukan hanya diperhatikan jenis kopi yang digunakan namun juga kualitasnya. Mahkota Coffee hanya menjual kopi dengan
kualitas terbaik untuk Arabica maupun Robusta.Sumber:
http://www.ico.org/botanical.asp