Rabu, 25 Desember 2013

Arabica atau Robusta?..... It's Your Choice!

 Arabica vs. Robusta Beans





Kopi jenis Arabika dan Robusta merupakan dua jenis kopi yang mendominasi perdagangan kopi dunia tak terkecuali di Indonesia.  Secara umum, harga kopi Arabika lebih tinggi dari harga kopi Robusta dengan berbagai alasan.  Perbedaan harga tersebut tentunya didasari alasan logis yang dapat diterima pasar.


Kondisi Produksi

Kopi Arabika membutuhkan iklim subtropis dingin, banyak kelembaban, tanah yang subur, teduh dan matahari. Arabika ditanam dan tumbuh baik  pada ketinggian yang lebih tinggi dari 600-2000 meter. Lebih rentan terhadap hama dan penyakit tanaman.  Budidaya dan penanganan saat panen menuntut perhatian besar, dan dapat disamakan dengan anggur terbaik tumbuh di kebun-kebun anggur terkemuka di dunia.

Kopi Robusta mampu tumbuh dengan baik pada ketinggian rendah 200 sampai 800 meter.  Robusta lebih tahan terhadap hama dan penyakit tanaman. Robusta dapat menghasilkan dua kali jumlah buah per pohon dari Arabika.  Dengan kondisi produksi yang lebih rendah namun dapat menghasilkan buah yang lebih banyak tentu membuat harga kopi Robusta lebih murah.


Aroma:

Comparing Arabica and Robusta species of coffeeArabica memiliki jangkauan aroma yang lebih luas tergantung varietas.  Mulai dari manis lembut hingga tajam. Bau kopi Arabica yang belum di-roasted kadang-kadang disamakan dengan blueberry. Sementara bau setelah roasted lebih  perfumey dengan aroma buah dan gula.

Robusta memiliki aroma cenderung netral hingga ‘kasar’ dan sering digambarkan seperti mencicipi biji-bijian atau ‘oatmeally. Bahkan ada yang mengatakan bahwa aroma ban yang dibakar mungkin menjadi deskripsi yang paling tepat.  Bau kopi Robusta yang belum di-roasted digambarkan seperti bau kacang mentah. 


Kandungan Caffeine/Kafein:
Caffeine atau Kafeina atau lebih populernya kafein, ialah senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal dan berasa pahit. Kafeina ditemukan oleh seorang kimiawan Jerman, Friedrich Ferdinand Runge, pada tahun 1819. Ia menciptakan istilah "kaffein" untuk merujuk pada senyawa kimia pada kopi. Kafeina dijumpai secara alami pada bahan pangan seperti biji kopi, daun teh, buah kola, guarana, dan maté. Pada tumbuhan, ia berperan sebagai pestisida alami yang melumpuhkan dan mematikan serangga-serangga tertentu yang memakan tanaman tersebut. Ia umumnya dikonsumsi oleh manusia dengan mengekstraksinya dari biji kopi dan daun teh. Kafeina merupakan obat perangsang sistem pusat saraf pada manusia dan dapat mengusir rasa kantuk secara sementara. Minuman yang mengandung kafeina, seperti kopi, teh, dan minuman ringan, sangat digemari. Kafeina merupakan zat psikoaktif yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Tidak seperti zat psikoaktif lainnya, kafeina legal dan tidak diatur oleh hukum di hampir seluruh yuridiksi dunia.

Kandung kafein pada Arabica sebesar 06 – 1.5% sementara pada Robusta berkisar antara 2- 3%.  Bagi beberapa orang, kandungan kafein pada kopi yang diminum juga menjadi pertimbangan ketika memilih kopi.


Arabica vs Robusta? …What is The Best Choice For Your Coffee?

Jika bicara tentang minuman dan makanan, maka semua  kembali pada selera masing-masing,  Ada yang lebih menyukai Arabica, ada yang lebih menyukai Robusta, dan ada juga yang menyukai campuran antara keduanya.  Tidak ada yang salah dengan pilihan-pilihan tersebut.  Meski lebih murah, namun banyak barista yang menggunakan Robusta dalam campuran kopinya demi untuk mendapatkan  kesan ‘strength’ dan ‘crema’. 
 
Mahkota Java Coffee menjamin, kami HANYA menggunakan biji kopi kualitas terbaik meski sebagaimana umumnya hasil perkebunan, kualitas biji kopi juga beragam dari kualitas yang rendah hingga tinggi dan untuk mendapatkan kopi dengan kekhasan masing-masing, bukan hanya diperhatikan jenis kopi yang digunakan namun juga kualitasnya.  Mahkota Coffee hanya menjual kopi dengan kualitas terbaik untuk Arabica maupun Robusta.





Sumber:
http://www.ico.org/botanical.asp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar